Bagaiman Maestro

Selasa, 20 September 2011

MEMBELI PRUSAHAAN TANPA KELUAR DANA


            Menilai perusahaan gampang-gampang sulit. Untuk menilai tentu dibutuhkan analisis yang mendalam baik terhadap perusahaan itu sendiri maupun prospeknya di masa depan. Dalam melihat posisi kekayaan perusahaan dalam neraca akan terdiri elemen-elemen Aktiva, Utang (kewjiban) dan Modal (ekuitas). Secara gampang perusahaan dinilai sehat apabila nilai kekayaan bersihnya adalah positif (Aktiva dikurangi dengan kewajiban). Hal ini menandakan bahwa apabila perusahaan bangkrut (likuidasi) maka selisih aktiva setelah dikurangi dengan kewajiban masih positif artinya pemilik masih mendapatkan bagian yang dibawa pulang. Tapi sebaliknya apabila selisihnya negatif (aktiva dikurangi kewajiban) jangankan membawa kelebihan,  kewajiban kepada kreditor saja tidak semuanya dapat dibayar (dilunasi). Dari ilustrasi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa kekayaan bersih perusahaan sebagai ukuran baik tidaknya perusahaan. Manajer perusahaan adalah pengelola perusahaan yang senantiasa bertujuan meningkatkan nilai perusahaan, kalau perusahaan tersebut go public (menjual sahamnya di masarakat-bej) tinggi rendahnya nilai perusahaan akan direleksikan dari harga saham perusahaan. Makin tinggi harga saham jika dibandingkan dengan nilai nominal saham maka nilai perusahaan juga tinggi tapi sebaliknya makin rendah harga pasar saham maka nilai perusahaan rendah. Investor merupakan personal atau lembaga yang senantiasa akan terus mencara peluang untuk mengembangkan dana mereka, mereka sudah tidak mengenal batas negara, etnis, agama tetapi yang menjadi acuan mereka adalah dimana ada tempat yang mampu memberikan keuntugan yang tinggi dan resiko yang rendah disitu pula invesor akan menanamkan dananya. Perusahaan yang mempunyai struktur modal yang belum otimal (utang < 50%) akan menjadi incaran investor untuk dibeli dan apabila manajer tidak berhati-hati akan menjadi mangsa investor tersebut. Perhitungan investor tertarik untuk membeli perusahan tersebut adalah: setelah dilakukan pembelian (akuisisi) karena struktur modal belum optimal maka invstor akan mengajukan pendanaan ke lembaga keuangan khususnya bank, bank tentu saja akan mengabulkan permintaan tersebut karena prosentase utang dan modal belum optimal. Dan setelah mendapatkan pendanaan oleh bank bisa dikatakan bahwa investor tersebut membeli perusahaan tanpa mengeluarkan dana sedikitpun alias dengan utang. Dalam bisnis maka banyak cara dilakukan oleh manajer untuk menghindari akuisisi seperti ini pada saat struktur modal belum optimal perusahaan justru menambah utang supaya kelihatn tidak menarik dan tidak diakuisisi oleh investor atau perusahaan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar