Tujuan dari sutau perusahaan adalah untuk
memaksimalkan keuntungan, yang sama dengan pendapatan total dikurangi biaya
total.
Ketika menganalisis perilaku suatu perusahaan
adalah penting untuk menghitung semua biaya kesempatan dari proses produksi
sebagai dari biaya eksplisit. Yang lain, seperti hilangnya pendapatan apabila
ia memilih menjalankan usahanya dan meninggalkan pekerjaannya yang lain disebut
implisist.
Biaya suatu perusahaan mencerminkan proses
produksinya. Kurva fungsi produksi akan semakin mendatar seiring
meningkatnyajumlah input menunjukan perilaku penurunan produk marginal.
Sebaliknya, kurva biaya total semakin curam seiring meningkatnya jumlah produk.
Biaya total suatu perusahaan dapat dibedakan
menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak
berubah terhadap perubahan output yang diproduksi. Biaya variable adalah biaya
yang berubah-ubah terhadap perubahan jumlah output yang diproduksi.
Dan biaya total dapat diturunkan dua
ukuran biaya. Biaya total rata-rata merupakan biaya total dibagi jumlah output.
Biaya marginal merupakan kenaikan biaya total apabila terjadi kenaikan output
sebanyak 1 unit.
Ketika menganalisis perilaku perusahaan kita
lebih baik mengetahui grafik biaya total rata-rata dan biaya marginal. Biaya
marginal akan meningkat dengan meningkatnya jumlah output. Biaya total
rata-rata pada awalnya turun dengan meningkatnya jumlah output dan kemudian
naik seiring meningkatnya jumlah output. Kurva biaya marginal selalu memotong
kurva biaya total rata-rata pada titik minimum biaya total rata-rata.
Biaya perusahaan sering kali bergantung pada
rentang waktu. Lebih spesifik lagi, kebanyakan biaya sifatnya tetap pada jangka
pendek, tetapi menjadi variable pada jangka panjang. Pada kenyataannya, ketika
perusahaan merubah tingkat produksinya biaya total rata-rata meningkat lebih
tinggi pada jangka pendek dibandingkan pada jangka panjang. harga barangnya
turun). Dalam kedua kasus tersebut, keuntungan yang diperoleh dari perdaganan inernasional
jumlahnya melampui besar kerugiannya.
Pemberlakuan tarif-pajak barang impor akan
menggerakan pasar di negara yang bersangkutan menuju keseimbangan sebelum
adanya perdagangan internasional, yang berarti mengurang keuntungan akibat
perdagangan, meskipun produsen domestik diuntungkan dan pemerintah naik
pendapatannya. Kerugian konsumen melampui keuntungan keuntungan tersebut.
Pemberlakuan kuota impor menimbukan dampak
yang mirip dengan pemberlakuan tarif. Hanya saja jika kuota impor diberlakukan
, keuntungan yang harusnya diterima pemerintah (dalam kasus tarif) pindah ke
tangan para pemilik lisensi impor.
Terdapat berbagai macam argumen yang
mendukung dibatasinya perdagangan intenasional; bahwa lapangan kerja domestik
perlu dilindungi, keamanan nasional harus dijaga, industri kecil harus dibantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar