Pandangan pemegang saham dan pengguna laporan keuangan pada saat ini telah berubah. Mereka tidak hanya memfokuskan pada perolehan laba perusahaan tetapi juga memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Selain itu, kelangsungan hidup perusahaan pun tidak hanya ditentukan oleh pemegang saham tetapi stakeholder secara keseluruhan. Perusahaan tidak bisa hanya berorientasi pada capaian laba jangka pendek dengan mengabaikan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Bahkan pengabaikan terhadap hal ini dapat mengakibatkan tuntutan serius dan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Apabila ditelaah, kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas perusahaan, tentunya juga akan merugikan perusahaan itu sendiri, di mana kegiatan-kegiatan perusahaan dapat terhenti bila lingkungannya rusak. Mencegah terjadinya kerusakan lingkungan juga merupakan salah satu tanggung jawab perusahaan. Menciptakan tanggung jawab sosial perusahaan ini dapat dimulai dari dalam lingkungan perusahaan menciptakan budaya keterbukaan (transparancy) di antara para karyawan dan manajemen perusahaan. Keterbukaan ini berkaitan dengan pengungkapan (disclosure) semua kebijakan-kebijakan perusahaan, sehingga karyawan dapat dengan mudah mengakses informasi yang ingin diketahuinya. Selain hubungan di dalam perusahaan (internal), perusahaan dalam mengendalikan roda bisnisnya juga berinteraksi dengan pihak-pihak di luar perusahaan (eksternal) seperti pemerintah, pemasok, dan masyarakat.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menjalin hubungan dengan stakeholders, pertama, perusahaan haruslah memberikan informasi yang benar dan jujur kepada para investor, di mana informasi yang tidak benar akan menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan. Kedua, dalam mengadakan kerja sama kedua belah pihak harus mempunyai itikad yang baik dan kepercayaan, sehingga kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik serta menguntungkan kedua belah pihak.
Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dapat diwujudkan dengan meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap masalah-masalah sosial yang berkembang di sekitar perusahaan. Implementasi dari tanggung jawab sosial perusahaan tidaklah terlepas dari penerapan konsep CG di dalam perusahaan itu sendiri. Penerapan CG akan mendorong manajemen perusahaan untuk mengelola perusahaan secara benar, termasuk mengimplementasikan tanggung jawab sosialnya. Dewan komisaris hendaknya berperan untuk menjaga agar dewan direksi tidak melalaikan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diemban perusahaan.
Citra bahwa perusahaan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan, saat ini, menjadi penting. Hal ini dikarenakan perusahaan bukan hanya mengejar keuntungan untuk pribadi pemilik, tetapi juga harus menjaga dan memberi nilai tambah pada masyarakat dan lingkungannya. Para investor pun mengalami perubahan pandangan investasi. Mereka tidak hanya mencari return yang besar tetapi juga mencari perusahaan yang ramah lingkungan dan menjalankan tang-gung jawab sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar